Advertisement

SETOPLES NASTAR, SEGUNUNG RINDU PULANG


Hai, Sahabat Bulan... Pernah nggak, kamu mencium aroma kue dari dapur dan tiba-tiba merasa hatimu seperti ditarik pulang? Ke masa kecil. Ke rumah. Ke peluk ibu.

Hari ini aku mau cerita tentang sesuatu yang kecil tapi penuh makna. Sesuatu yang selalu hadir di momen-momen istimewa, tapi justru sering terlupakan: nastar. Iya bener banget nih sahabat bulan, nastar. Kue kecil berisi selai nanas yang harum, lembut, dan selalu berhasil menyentuh sisi paling lembut dalam hati.

🍍 Nastar Bukan Sekadar Kue Kering

Kalau boleh jujur, Sahabat Bulan... Nastar itu lebih dari sekadar camilan manis. Ia adalah kenangan yang bisa digigit. Satu kotaknya menyimpan banyak cerita. Tentang pagi hari menjelang Lebaran, tentang ibu yang sibuk di dapur, tentang meja tamu yang penuh dengan toples-toples cantik. 

Dan tahu nggak, setiap kali aku buat nastar, aromanya itu seperti membuka jendela waktu. Tiba-tiba aku ingat suara ibu yang bilang, "Tolong cicipin dulu ya, ini masih terlalu manis nggak?"

Nah sekarang, giliran aku yang tanya itu ke kamu.

💛 Kenapa Aku Pilih Nastar?

Bukan karena dia populer. Bukan juga karena gampang dijual. Tapi karena nastar itu punya jiwa. Adonannya dibuat dari bahan sederhana: tepung, mentega, kuning telur. Tapi ketika kamu satukan dengan selai nanas buatan sendiri, sesuatu yang magis terjadi. Luarannya lembut dan sedikit rapuh, dalamnya manis-asam yang menyegarkan. Lalu ketika kamu gigit... lumer lumer dimulut . Seolah semua rasa rindu yang kamu simpan diam-diam, tiba-tiba jadi bisa kamu kunyah pelan-pelan.

🌟 Nastar yang Dibuat dengan Hati

Aku percaya satu hal: makanan yang dibuat dengan cinta, rasanya beda. Karena itu setiap nastar yang aku buat, benar-benar aku bentuk dengan tangan sendiri. Satu per satu. Dibulatkan, diisi selai nanas yang aku masak sendiri selama berjam-jam, dipanggang sampai wangi memenuhi seluruh rumah. Nggak ada yang instan. Karena rindu juga butuh waktu untuk disampaikan.

🎁 Untuk Siapa Nastar Ini?

Kamu mungkin berpikir, "Aku nggak nunggu Lebaran, ngapain beli nastar sekarang?"

Tapi sahabatku, nastar ini bukan cuma untuk momen besar.

Ini bisa jadi:

- Hadiah kecil untuk orang tua yang tinggal jauh

- Kejutan manis buat sahabat yang lagi patah hati

- Teman ngeteh di sore yang hujan

- Pelipur lara buat dirimu sendiri setelah seminggu kerja keras

📦 Tersedia Dalam Beberapa Ukuran (dan Cerita)

Kalau kamu pengen coba, aku siapkan beberapa ukuran:

1. Mini Box (isi 250 gram): cocok buat kenalan pertama, atau untuk kamu yang lagi ingin ‘sedikit tapi dalam’.

2. Regular Box (isi 500 gram): pas buat nemenin waktu santai kamu di akhir pekan dan biar satu rumah bisa ngerasain hangatnya bareng-bareng.

Semua dikemas rapi, cantik, dan aman. Karena aku tahu, nastar ini mungkin akan menempuh perjalanan jauh. Sama seperti rindumu.

📝 Sedikit Catatan dari Dapur

Selai nanasnya terbuat dari buah nanas segar pilihan, tanpa tambahan pengawet atau pewarna. Manisnya alami, asamnya segar, dan teksturnya pas banget nggak terlalu basah, tapi juga nggak terlalu kering. Nastar ini tanpa bahan pengawet, jadi kalau bisa dihabiskan dalam 2 minggu yaa. Tapi percaya deh, biasanya nggak akan tahan selama itu... karena keburu habis duluan

🫶 Yuk, Pulang Lewat Sekotak Nastar

Sahabat Bulan...  Di dunia yang serba cepat ini, aku cuma ingin menghadirkan sesuatu yang sederhana tapi tulus. Sesuatu yang bisa mengingatkanmu akan rumah. Akan momen-momen yang tak bisa dibeli.

Kalau kamu lagi rindu...

Kalau kamu ingin mengirim rasa hangat ke seseorang...

Atau kalau kamu cuma pengen merayakan diri sendiri dengan cara manis...

Cobalah sekotak nastar ini. Karena mungkin, di balik satu gigitannya, ada segunung rindu yang pelan-pelan pulang. 🌙

Posting Komentar

0 Komentar